ANALISA USAHA TANI
KOMODITAS : Cabai Rawit (1 ha)
No Komponen Pengeluaran Volume Satuan Harga (Rp) Jumlah (Rp)
I. Pengeluaran
A. Biaya Tetap
1. Sewa Lahan 1 Ha 612,500 612,500
2. Peralatan
a. Cangkul 7 unit 55,000 385,000
b. Parang 7 unit 40,000 280,000
c. Gembor 7 unit 35,000 245,000
d.Sak/karung 50 unit 2,500 125,000
e.Sprayer 2 unit 230,000 460,000
B. Biaya Operasional
1. Pengolahan Tanah
a. Pembuatan Surjan 143 HOK 35,000 5,005,000
b. Pengolahan bedengan 35 HOK 35,000 1,225,000
2. Penanaman dan Penyulaman 8 HOK 35,000 280,000
3. Pemeliharaan
a. Pemupukan 15 HOK 30,000 450,000
b. Penyiraman 98 HOK 30,000 2,940,000
c. Pemasangan Ajir 15 HOK 35,000 525,000
d. Perbaikan Saluran 6 HOK 35,000 210,000
e. Pemberantasan Hama Penyakit 25 HOK 35,000 875,000
f. Panen dan Angkut 120 HOK 35,000 4,200,000
4. Bahan-Bahan
a. Bibit Cabai rawit@ 10 gr 10 bungkus 15,000 150,000
b. Pupuk Organik 1,000 kg 750 750,000
c. Pupuk Urea 100 kg 1,700 170,000
d. Pupuk SP-36 100 kg 2,100 210,000
e. Pupuk NPK 200 kg 2,400 480,000
f. Pestisida 10 liter 65,000 650,000
g. Kapur Pertanian/Dolomit 250 kg 700 175,000
5. Kayu/Bambu ajir 20,000 Batang 150 3,000,000
Total Biaya Produksi 1 ha 23,402,500
II. Pendapatan
1. Total Produksi 2,000 kg 37,500 75,000,000
2. Harga per kg di Tingkat Petani 37,000 kg 1 37,000
3. Nilai Total Produksi Pendapatan 2,000 kg 37,500 75,000,000
III. Analisa Usaha Tani
Total Biaya Produksi 1 ha 23,402,500
Total Hasil / Pendapatan 1 ha 51,597,500
Keuntungan 1 bulan 8,599,583
IV. R/C 2,2
Senin, 20 September 2010
Minggu, 22 Agustus 2010
Sukun
SUKUN
Tanaman sukun memiliki batang berkayu lunak yang tingginya mencapai 20 m. hamper semua bagian tanaman bergetah . Ukuran daun lebar sekali, bercanggap menjari, dan berbulu kasar. Batangnya besar, agak lunak, dan bergetah banyak. Bunga Bunga sukun berkelamin tunggal ,tetapi berumah satu. Bunganya keluar dari ketiak daun pada ujung cabang dan ranting. Bunga jantan berbentuk tongkat panjang Bunga betina berbentuk bulat bertangkai pendek (babal) seperti pada nangka. Bunga betina merupakan bunga majemuk sinkarpik seperti pada nangka. Kulit buah menonjol rata sehingga tampak tidak jelas yang merupakan bekas putik dari bunga sinkarpik. Penyerbukan bunga dibantu oleh angin, sedangkan serangga yang sering berkunjung kurang berperan dalam penyerbukan bunga. Pada buah sukun, walaupun terjadi penyerbukan, pembuahannya mengalami kegagalan sehingga buah yang terbentuk tidak berbiji. Akar Tanaman sukun mempunyai akar tunggang yang dalam dan akar samping dangkal. Akar samping dapat tumbuh tunas yang sering digunakan untuk bibit.
Tanaman sukun baik dikembangkan di dataran rendah hingga ketinggian 1200 m dpl yang bertipe iklim basah. Curah hujan antara 2.000-3.000 mm per tahun. Tanah aluvial yang mengandung banyak bahan organik disenangi oleh tanaman sukun. Derajat keasaman tanah seldtar 6-7. Tanaman sukun relatif toleran terhadap pH rendah, relatif tahan kekeringan, dan tahan naungan. Di tempat yang mengandung batu karang dan kadar garam agak tinggi serta sering tergenang air, tanaman sukun masih mampu tumbuh dan berbuah.
Umur produksinya adalah sekitar 4 tahun, tergantung dari lingkungan dan tingkat kesuburan tanah. Sukun merupakan tanaman yang berbuah sepanjang tahun , namun musim panen terbesar biasanya pada bulan Januari-Maret . Buah sukun yang telah tua dapat direbus, digoreng, dibuat tepung dan keripik, serta dapat dibuat tape melalui fermentasi. Kayu tanaman sukun tidak dapat digunakan untuk bahan bangunan, tetapi tidak baik untuk kayu bakar. Bunga jantan tanaman sukun yang telah kering dapat dimanfaatkan sebagai obat nyamuk. Rebusan daun sukun atau daun keluwih dapat digunakan untuk obat penyakit kuning (hepatitis).
Tanaman sukun diperbanyak dengan setek akar atau cangkok. Walaupun tanaman dapat diperbanyak dengan okulasi atau sambung pucuk, tetapi cara ini tidak dianjurkan karena persentase keberhasilannya rendah dan relatif lama. Akar samping pohon sukun ditarik ke atas, lalu dipotong sepanjang 20-30 cm, kemudian disemaikan untuk bibit. Pada akar yang tampak di permukaan tanah sering tumbuh tunas. Tunas ini dapat dipotong beserta akar induknya untuk dijadikan bibit. Budi daya tanaman Bibit sukun yang .telah mencapai tinggi kurang lebih 70 cm dapat ditanam di kebun. Ukuran lubang tanam 40 cm x 40 cm x 30 cm. Setiap lubang diberi 10 kg pupuk kandang yang telah matang. Sebaiknya bibit muda dilindungi dulu dengan daun kelapa atau daun lainnya untuk mencegah sengatan sinar matahari dan diberi air yang cukup bila musim kemarau.
Pupuk buatan berupa NPK (16:16:16) diberikan tiga bulan sekali sebanyak 30-1000 g per pohon per tahun sesuai dengan umur tanaman dan di benamkan di sekeliling tanaman.. Setelah tanaman berbuah, pemupukan cukup diberikan 1-2 kali pertahun sebelum berbunga dan sesudah panen .
Penyakit yang sering menyerang tanaman sukun adalah mati pucuk (Fusarium sp.), busuk buah lunak (Phytophthora palmivora), dan busuk tangkai buah (Rhizopus sp.). Namun, penyakit ini belum merupakan ancaman serius. Hama utama yang menyerang tanaman sukun adalah penggerek batang (Xyleberus sp.) dan lalat buah (Dacus dorsalis sp.). Lubang gerekan pada batang disumbat rapat dengan aspal atau batangnya disiram dengan larutan insektisida sistemik dapat mengatasi serangan. Hama penggerek ini dapat mematikan pohon. Oleh karena itu, bila ada serangan harus cepat diberantas..
Cempedak
CEMPEDAK(Arthocarpus chamoeden)
Cempedak banyak ditanam pada pekarangan rumah maupun kebun petani. Areal pengembangan di kabupaten Kapuas terdapat di menyebar hamper di seluruh wilayah Kecamatan , pada aderah pasang surut yang terutama adalah di Kecamatan Basarang desa Tarung Manuah. Luas areal pengembangan di Kabupaten Kapuas pada tahun 2009 mencapai luas sekitar 1.523 ha.
Bentuk buahnya lonjong silindris dan berwarna cokelat atau agak kemerahan. Kulit buahnya berduri kecil dan relatif halus dsn lunak. Panjang buah antara 18-34 cm, diameter 10-20 cm, dan berat rata-rata 2,5-4 kg.
Cempedak memiliki beberapa jenis, diantaranya cempedak local(biji kecildaging buah tebal dan berbiji agak besar dengan daging buah agak tipis), nangka cempedak (nangkadak). Dan yang paling banyak dikenal oleh masyarakat adalah cempedak lokal, yang memiliki bentuk lonjong silindris dengan warna colat atau agak kemerahan, memiliki bau yang harum. Daging bahnya lunak dan mudah hancur, tipis, kaya serat, dan berwarna kuning gading hingga kemerahan, kadang-kadang bewarna putih sampai merah jambu tua, serta memiliki rasa yang manis.
Kandungan yang terdapat dalam cempedak adalah energi, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, zat besi, fosfor, kalium, vitamin C dan A, serta air, sehingga buah ini memiliki kegunaan: (1) Sebagai konsumsi penunjang diet; (2) Mengurangi resiko stroke; (3) Menyehatkan mata.
Selain dikonsumsi buahnya, kulit buah cempedak juga di olah menjadi lauk (mandai) oleh sebagian besar masyarakat yang bermukim di Kalimantan Tengah. Mandai sebelum di manfaatkan di fermentasikan dahulu lalu di goreng dan memiliki cita rasa yang khas dan manis sebagai lauk untuk makan nasi.
Potensi areal luas dan produktivitas yang tinggi menyebabkan tanaman ini setiap musim panen produksinya melimpah dan harga jualnya semakin melemah dan rendah. Peluang usaha yang menguntungkan adalah mengkondisikan tanaman cempedak dapat berbuah di luar musim atau di awal musim buah, sehingga memiliki nilai jual yang kompetitif.
Tumpang sari
Terkendala terbatasnya luas areal dalam pengembangan budidaya pertanian di temukan beberapa alternatif dalam pelaksanaannya. Pemanfaatan lahan untuk menanam beberapa macam tanaman pertanian sering di sebut pola Tumpang sari.Lahan pertanian yang sudah menerapkan pola ini berada di desa Palingkau Asri Kecamatan Kapuas Murung kabupaten Kapuas. Tanaman yang di tanam adalah kombinasi antara tanaman pangan dan sayuran. Salah satu cara penataan lahan yang umum digunakan oleh petani di lahan pasang surut adalah dengan menggunakan pola surjan.
Kombinasi pola pengelolaan lahan dan teknik budidaya ini lebih memberikan keuntungan nilai tambah pendapatan kepada petani.
Selasa, 17 Agustus 2010
SERTIFIKASI BENIH HORTIKULTURA
SERTIFIKASI BENIH HORTIKULTURA
Terdiri dari 2(dua) cara, yaitu:
• VEGETATIF
- Sertifikasi benih dlm bentuk mata tempel, pucuk
- Okulasi, sambung
- Cangkok
- Anakan, bonggol
- Kultur Jaringan, embrio genesis
• GENERATIF
- melon, semangka, wortel
- salak, duku, manggis (?)
TANAMAN HORTIKULTURA YANG BISA DISERTIFIKASI:
• Tanaman Buah
Alpukat, Belimbing, Apel, Duku, Durian, Jambu air/biji, jeruk, mang
ga, manggis, markisa, melinjo, nangka/cempedak, petai, pisang, rambutan, salak, sawo, sukun, lengkeng, melon, semangka
• Tanaman Sayuran
Bayam, bw merah/putih, buncis, cabe, caisin, kc panjang, kangkung, kentang, mentimun, oyong, paria, terung, tomat
• Tanaman Hias
Anggrek, krisan, melati, sedap malam, anyelir, gladiol, mawar
• Tanaman Biofarmaka
Jahe, kencur, kunyit, temulawak, lidah buaya.
SERTIFIKASI BENIH SECARA GENERATIF:
ɷ Pemeriksaan lapang untuk benih tanaman OP
- pertumbuhan generatif
- generatif 1 (fase berbunga)
- generatif 2 (menjelang panen, maks 7 hr sebelum panen)
© Pemeriksaan lapang untuk benih hibrida
- Vegetatif
- generatif 1 (saat penyilangan, 3 kali 7 hari setelah kastari)
- generatif 2 (7 hari sebelum panen)
- uji hibridisasi (kemurnian genetik, min 95 % murni)
® Uji laboratorium (acuan ISTA)
SERTIFIKASI BENIH TANAMAN HIAS:
• Stek (pucuk berakar dan batang)
- Sehat
- masa berlaku label
- tanaman induk
• Okulasi
- tanaman induk dan hasil okulasi
• Cangkok
- tanaman induk dan hasil cangkok
SIAPA YANG BERHAK MELAKUKAN SERTIFIKASI ?
• Sertifikasi dapat dilakukan oleh Pemerintah dan dapat pula dilakukan oleh perorangan atau Badan Hukum berdasarkan izin.
• Instansi pemerintah yang melaksanakan sertifikasi adalah instansi yang menangani pengawasan mutu dan sertifikasi benih (Balai Pengawasan Mutu dan Sertifikasi Benih = BPSB) yang ada di seluruh Indonesia.
• Perorangan atau badan hukum yang akan melakukan sertifikasi harus terlebih dahulu memperoleh izin sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
Terdiri dari 2(dua) cara, yaitu:
• VEGETATIF
- Sertifikasi benih dlm bentuk mata tempel, pucuk
- Okulasi, sambung
- Cangkok
- Anakan, bonggol
- Kultur Jaringan, embrio genesis
• GENERATIF
- melon, semangka, wortel
- salak, duku, manggis (?)
TANAMAN HORTIKULTURA YANG BISA DISERTIFIKASI:
• Tanaman Buah
Alpukat, Belimbing, Apel, Duku, Durian, Jambu air/biji, jeruk, mang
ga, manggis, markisa, melinjo, nangka/cempedak, petai, pisang, rambutan, salak, sawo, sukun, lengkeng, melon, semangka
• Tanaman Sayuran
Bayam, bw merah/putih, buncis, cabe, caisin, kc panjang, kangkung, kentang, mentimun, oyong, paria, terung, tomat
• Tanaman Hias
Anggrek, krisan, melati, sedap malam, anyelir, gladiol, mawar
• Tanaman Biofarmaka
Jahe, kencur, kunyit, temulawak, lidah buaya.
SERTIFIKASI BENIH SECARA GENERATIF:
ɷ Pemeriksaan lapang untuk benih tanaman OP
- pertumbuhan generatif
- generatif 1 (fase berbunga)
- generatif 2 (menjelang panen, maks 7 hr sebelum panen)
© Pemeriksaan lapang untuk benih hibrida
- Vegetatif
- generatif 1 (saat penyilangan, 3 kali 7 hari setelah kastari)
- generatif 2 (7 hari sebelum panen)
- uji hibridisasi (kemurnian genetik, min 95 % murni)
® Uji laboratorium (acuan ISTA)
SERTIFIKASI BENIH TANAMAN HIAS:
• Stek (pucuk berakar dan batang)
- Sehat
- masa berlaku label
- tanaman induk
• Okulasi
- tanaman induk dan hasil okulasi
• Cangkok
- tanaman induk dan hasil cangkok
SIAPA YANG BERHAK MELAKUKAN SERTIFIKASI ?
• Sertifikasi dapat dilakukan oleh Pemerintah dan dapat pula dilakukan oleh perorangan atau Badan Hukum berdasarkan izin.
• Instansi pemerintah yang melaksanakan sertifikasi adalah instansi yang menangani pengawasan mutu dan sertifikasi benih (Balai Pengawasan Mutu dan Sertifikasi Benih = BPSB) yang ada di seluruh Indonesia.
• Perorangan atau badan hukum yang akan melakukan sertifikasi harus terlebih dahulu memperoleh izin sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
Label:
benih,
hortikultura,
sertifikasi
Permentan No 48 tahun 2009
PERMENTAN NO.48 PERMENTAN/ OT.140/10/2009 TAHUN 2009
TENTANG BUDIDAYA BUAH DAN SAYUR YANG BAIK
LATAR BELAKANG:
• Era perdagangan global à tuntutan persyaratan mutu, keamanan pangan, SPS
• Good Agriculture Practices (GAP) à dalam rangka menghasilkan buah dan sayuran aman konsumsi, bermutu dan diproduksi secara ramah lingkungan
• Pasal 4 ayat 2 Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan.
TUJUAN:
1. Meningkatkan produksi dan produktivitas
2. Meningkatkan mutu hasil termasuk keamanan konsumsi
3. Meningkatkan efisiensi produksi
4. Memperbaiki efisiensi penggunaan SDA
5. Mempertahankan kesuburan lahan, kelestarian lingkungan dan sistem produksi yang berkelanjutan
6. Mendorong petani dan kelompoktani untuk memiliki sikap mental yang bertanggung jawab thd produk yang dihasilkan, kesehatan dan keamanan diri dan lingkungan
7. Meningkatkan daya saing dan peluang penerimaan oleh pasar internasional maupun domestik
8. Memberi jaminan keamanan terhadap konsumen
9. Meningkatkan kesejahteraan petani
TARGET:
• Kebun/ lahan usaha yang dikembangkan secara komersial / untuk pasar ekspor
• Kebun/ lahan usaha untuk memenuhi pasar khusus
• Kebun binaan dinas/swasta yang membentuk hamparan/kawasan
RUANG LINGKUP:
1. Kriteria
2. Registrasi dan Sertifikasi
3. Lahan
4. Penggunaan Benih dan varietas Tanaman
5. Penanaman
6. Pupuk
7. Perlindungan Tanaman
8. Pengairan
9. Panen
10. Penanganan panen dan pasca panen
11. Alat dan mesin pertanian
12. Pelestarian lingkungan
13. Pekerja
14. Fasilitas kebersihan dan kesehatan pekerja
15. Kesejahteraan Pekerja
16. Tempat pembuangan
17. Pengawasan, Pencatatan dan Penelusuran Balik
18. Pengaduan
19. Evaluasi Internal
20. Penutup
KOMPONEN TITIK KENDALI:
14 Titik Kendali WAJIB
Lahan bebas dari cemaran limbah bahan berbahaya dan beracun.
Kemiringan lahan <30% untuk komoditas sayur dan buah semusim.
Media tanam tidak mengandung cemaran bahan berbahaya dan beracun (B3).
Tindakan konservasi dilakukan pada lahan miring.
Kotoran manusia tidak digunakan sebagai pupuk.
Pupuk disimpan terpisah dari produk pertanian.
Pelaku usaha mampu menunjukkan pengetahuan dan keterampilan mengaplikasikan pestisida.
Pestisida yang digunakan tidak kadaluwarsa.
Pestisida disimpan terpisah dari produk pertanian.
Air yang digunakan untuk irigasi tidak mengandung limbah bahan berbahaya dan beracun (B3).
Wadah hasil panen yang akan digunakan dalam keadaan baik, bersih dan tidak terkontaminasi.
Pencucian hasil panen menggunakan air bersih.
Kemasan diberi label yang menjelaskan identitas produk.
Tempat/areal pengemasan terpisah dari tempat penyimpanan pupuk dan pestisida.
54 Titik Kendali SANGAT DIANJURKAN
32 Titik Kendali ANJURAN
Sumber: Kementerian Pertanian RI ,tahun 2010.
Label:
GAP,
Lor in Solo,
Permentan No 48 tahun 2009,
SOP
Selasa, 10 Agustus 2010
Pisang Agung Semeru
Pengembangan budidaya tanaman pisang jenis unggul di kabupaten Kapuas tahun 2009 di pilih varietas Agung Semeru. Pisang yang banyak di kembangngkan di kabupaten Lamongan jawa Timur ini di coba untuk ditanam di lahan pasang surut di Kecamatan Pulau Petak. Ada 3 (tiga) kelompok tani yang melaksanakan penanaman varietas pisang dari tanah Jawa, yakni kelompok tani Padi Utama,sabar Menanti , karya Tani desa Sei tatas.
Pola tanam yang di lakukan adalah dengan membuat surjan untuk lahan yang rendah.Dan sebagian juga di tanam di pinggir jalan dan pematang di sawah.
Rabu, 14 Juli 2010
Good Agricultural Practices (GAP)
Suatu perencanaan proses produksi yang menjamin diperolehnya buah sesuai dengan standard mutu yang ditetapkan. Proses produksi tersebut meliputi suatu serangkaian norma produksi yang baik.
Panduan Budidaya Tanaman Buah yang Baik dan Benar (Good Farming Practices):
•Bersifat umum, belum spesifik komoditi dan bersifat dinamis.
•Panduan akan disesuaikan kembali apabila terjadi perubahan, sesuai dengan perkembangan dan kemajuan teknologi.
LATAR BELAKANG
Dalam satu dasawarsa terakhir ini masyarakat dunia sedang dilanda perubahan:
•Gaya hidup back to nature
•Tuntutan konsumen terhadap produk hortikultura yang bermutu dan aman konsumsi. Hambatan teknis dalam perdagangan produk.
•UPAYA PENGEMBANGAN BUAH:
–Penumbuhan sentra komoditas
–Pemantapan sentra
•KUALITAS DAN KEAMANAN PANGAN
–Standar dan jaminan mutu buah
–Keamanan Konsumen
–Dampak terhadap lingkungan
•TUNTUTAN PASAR GLOBAL
–Perdagangan global secara gencar mendengungkan Issue mutu dan keamanan pangan
•GAP
–SALM (Malaysia)
–Q System (Thailand)
–Fresh Care (Australia)
–Assured Produce Scheme (Inggris)
–EUREP GAP (Uni Eropa)
Label:
EUREP GAP,
Fresh Care,
GAP,
SALM
Rabu, 30 Juni 2010
TOP WORKING
Teknologi perbanyakan yang dilakukan pada tanaman/pohon dewasa yang sudah memiliki perakaran yang cukup kuat, dapat dilakukan secara Grafting(penyambungan) maupun okulasi (penempelan).
Adapun manfaat Top Working adalah sebagai berikut:
1. Meremajakan tanaman.
2. Memanfaatkan tanaman yang sudah ada (tidak perlu di bongkar).
3. Mengganti dengan dengan varietas baru sesuai selera pasar dengan cepat.
4. Menghasilkan buah yang relatif seragam.
5. Mempersingkat umur produksi.
6. Dapat diterapkan pada semua jenis tanaman buah.
Aneka jenis buah yang telah berhasil pelaksanaannya antara lain: Durian, jeruk, mangga, dll.
Senin, 21 Juni 2010
Taman Kota
Dalam rangka memperindah lingkungan di kota Kuala kapuas, telah dibangun beberapa taman kota. Di dalam kota Kuala Kapuas terdapat beberapa taman kota yang paling banyak menyita perhatian adalah Taman kota di Jl Kartini, Taman PKK (Stadion Sepak Bola)di Jl. Tambun Bungai, Taman Tugu Bundaran Besar . Keindahan yang ditampilkan merupakan perpaduan antara ornamen fisik (bangunan dan topografi) diperindah lagi dengan penataan tanaman hias dengan memadukan jenisnya , warna warni daun dan bunga. Tujuan pembangunan taman adalah untuk meningkatkan nilai estetika, sarana rekreasi dan keindahan kota Kuala Kapuas. Aneka tanaman yang di tanam, terdiri dari tanaman yang berbentuk perdu, pohon maupun rimpang.
Manfaat pembangunan taman ini telah dirasakan oleh masyarakat yang tinggal di kota Kuala Kapuas. Terutama pada sore hingga malam hari di lokasi taman ini sering digunakan masyarakat untuk bersantai dan bercengkerama dengan handai tolan maupun keluarga. hal ini menunjukkan bahwa taman kota masih di perlukan sebagai paru-paru kota dan masyarakat menggunakannya untuk bersantai.
Sebagai pemerhati taman kota yang ada di bangun didalam kota Kuala kapuas. Ada beberapa hal yang berkaitan dengan pola tanam bunga, antara lain:
1. Tanah sebagai media yang berasal dari tanah timbunan yang asal usulnya tidak jelas tingkat kesuburannya.
Sehingga menunjukkan tanaman yang di tanam di atasnya sering mati. Hal ini berpengaruh langsung pada kelangsungan tumbuh berkembangnya tanaman bunga.Solusi yang baik adalah sejak awal tanah timbunan harus berasal dari tanah yang memiliki pH netral 6-7, dan lapisan diatasnya (topsoil) terdiri dari pupuk kandang, pasir, tanah subur dan kapur.
2. Kesesuaian jenis tanaman bunga yang di tanam.
Ada beberapa jenis yang tahan terhadap tingkat pencahayaan matahari( type: C2,C3, CAM). Karakteristik taman kota yang tidak menggunakan naungan memerlukan type tanaman CAM (terutama di marka Jalan). Tanaman yang tahan panas dan sedikit penyiraman adalah yang sesuai untuk di tanam.Misalnya jenis kaktus, nanas-nanasan,dll.
Sebagai pemerhati taman kota yang ada di bangun didalam kota Kuala kapuas. Ada beberapa hal yang berkaitan dengan pola tanam bunga, antara lain:
1. Tanah sebagai media yang berasal dari tanah timbunan yang asal usulnya tidak jelas tingkat kesuburannya.
Sehingga menunjukkan tanaman yang di tanam di atasnya sering mati. Hal ini berpengaruh langsung pada kelangsungan tumbuh berkembangnya tanaman bunga.Solusi yang baik adalah sejak awal tanah timbunan harus berasal dari tanah yang memiliki pH netral 6-7, dan lapisan diatasnya (topsoil) terdiri dari pupuk kandang, pasir, tanah subur dan kapur.
2. Kesesuaian jenis tanaman bunga yang di tanam.
Ada beberapa jenis yang tahan terhadap tingkat pencahayaan matahari( type: C2,C3, CAM). Karakteristik taman kota yang tidak menggunakan naungan memerlukan type tanaman CAM (terutama di marka Jalan). Tanaman yang tahan panas dan sedikit penyiraman adalah yang sesuai untuk di tanam.Misalnya jenis kaktus, nanas-nanasan,dll.
Jumat, 18 Juni 2010
Olah tanah manual
Upaya yang dilakukan petani dalam budidaya tanaman sayuran selalu di mulai dengan pelaksanaan olah tanah. ada beberapa pola yang dilakukan antara lain manual dan mekanis. Pengolahan tanah dengan pencangkulan adalah dilakukan secara manual dan membutuhkan tenaga kerja yanga banyak dan memakan waktu yang lama. Kedua pola olah tanah ini masing masing memiliki kelebihan dan kelemahan. Misalnya apabila olah tanah mengunakan hand traktor(mekanis) dapat menghemat biaya, waktu dan lapisan olah tanah yang lebih dalam (sesuai kebutuhan). Dibandingka dengan cara lain, misalnya dengan cangkul, apabila lahan garapan tidak terlalu luas pekerjaan ini dapat di kerjakan sendiri oleh pemilik lahan, di tinjau dari aspek ekonomi lebih hemat.
Pada saat ini, mencangkul adalah pekerjaan yang tidak terlalu membutuhkan skill namun padat tenaga atau otot. Pada daerah sentra pertanian yang mengembangkan hortikultura, mencangkul banyak menyerap tenaga kerja, namun upah yang diterima sangat sedikit, untuk luas tanah 17x17 m diupah sebesar Rp.250.000,-. Apakah hal ini sudah sesuai dengan jerih payah pekerja bila di kaitkan dengan harga jual komoditas sayuran (hortikultura) yang dibudidayakan nanti?
Senin, 14 Juni 2010
SURJAN
Pada budidaya hortikultura (komoditas sayuran) yang dilaksanakan di daerah pasang surut diperlukan sistem perbaikan lahan dengan pembuatan surjan.Hal ini diperlukan agar tanaman yang dibudidayakan berada di atas permukaan air tanah sehingga aerasi dan oksigen dalam tanah tersedia bagi tanaman. Tanaman hortikultura, terutama sayuran sangat rentan terhadap genangan air, berbagai macam penyakit bisa timbul(misalnya busuk akar,dll. Penerapan sistem surjan ini sudah di terapkan oleh petani yang tinggal di kabupaten Kapuas Provinsi Kalimantan Tengah. sayuran yang mudah di budidayakan antara lain: sawi, seledri, kobis, kacang panjang, pare, timun, sweet corn/jagung manis.
Dengan cara budidaya sayuran seperti ini petani mempunyai nilai tambah pendapatan dan kecukupan vitamin/gizinya. Penggalakan penyuluhan tentang pentingnya surjan dalam budidaya sayuran ini diharapkan dapat meningkatkan luas tanam sayuran dalam rangka mendukung program pemerintah.
Label:
lahan pasang surut,
sayuran,
surjan
Minggu, 13 Juni 2010
Budidaya Kobis Dataran Rendah
KOBIS=CABBAGE(inggris)
Bhs. latin (Brassicaceae oleraceae)
Deskripsi
Tanaman kubis merupakan sayuran daun yang banyak di gunakan dalam kuliner di nusantara, misalnya soto kudus, soto kemiri( khas Pati), soto banjar(khas Kalimantan Selatan), lalapan , so may,gado-gado, dll. . Secara silsilah ilmiah kubis termasuk spesies Brassica oleracea . Kubis kepala atau kubis telur merupakan salah satu jenis dari spesies ini yang banyak digemari baik di Indonesia maupun di luar negeri. Disebut kubis telur karena daun-daun bagian atas tumbuh merapat dan membulat seperti telur.
Syarat Tumbuh
Tanaman kubis menghendaki keadaan yang dingin dan lembap. Di daerah tropis seperti Indonesia, kubis dapat diusahakan pada daerah dengan ketinggian antara 2 -2.000 m dpl. Sedangkan tanah yang baik untuk pertumbuhannya adalah lempung berpasir, subur, serta mengandung banyak humus dengan drainase dan aerasi yang baik.
Untuk lahan gambut tau pasang surut , persiapan lahan mutlak harus dipenuhi yaitu dengan membuat surjan. Hal ini untuk menjaga lahan dari luapan air pasang atau sisa air hujan.
Pedoman Budidaya
PENGOLAHAN LAHAN
PENGOLAHAN LAHAN
Pengolahan tanah dapat dilakukan dengan bajak atau cangkul. Tanah yang sudah dicangkul atau dibajak sebaiknya dibiarkan sekitar seminggu agar mendapat sinar matahari yang cukup. Untuk lahan yang memiliki keasaman /pH tanah 4-5 perlu penambahan Kapur pertanian/dolomit sebesar 4 ton/ha. Sesudah itu, tanah dicangkul untuk kedua kalinya dan diratakan, lalu dibuatkan bedengan. Banyak ukuran yang digunakan dalam pembuatan bedengan, tetapi yang penting adalah harus sesuai dengan ukuran lahan.
PERSEMAIAN
Teknik pesemaiannya benih diatur dalam barisan dengan jarak 10 cm , baik yang terbuat dari kotak kayu maupun disiapkan di bedengan. Agar selalu terjaga dari kelembaban dan gangguan OPT, pesemaian dilengkapi dengan naungan tertutup/plastik , paranet dan pagar plastik .
PENANAMAN
Bibit kobis yang berumur sekitar 6 minggu di persemaian, sudah dapat ditanam. Pilihlah bibit yang sehat dan kuat daun maupun perakarannya, lalu tanamlah dengan jarak tanam (50 x 50) cm dengan jarak antar barisan 60 cm.
Pemeliharaan
PEMELIHARAAN
Kualitas air siraman yang berasal dari sumur atau ungai harus mendekati netral pH 5,5-7 , apabila perlu di tambahkan kapur pada sumber mata air tersebut. Apabila tanaman yang ditanam ada yang mati atau tampak pertumbuhannya kurang bagus, segeralah tanaman itu disulam dengan yang baru dari cadangan. Penyulaman dilakukan paling lambat seminggu sesudah tanam agar diperoleh pertumbuhan tanaman yang serempak.
PEMUPUKAN
Pemupukan pada tanaman kubis dilakukan sebanyak 3 kali, yaitu sebelum tanam sebagai pupuk dasar, pada umur 2 minggu setelah tanam, dan 8 minggu setelah tanam. Banyaknya pupuk yang diberikan adalah 225 kg urea, 500 kg SP 36, dan 170 kg NPK setiap ha.
Hama dan Penyakit
HAMA
Hama yang perlu diperhatikan adalah ulat daun (Plutela maculipennis) dan ulat krop (Crocidolomia sp). Ulat daun merusak daun-daun bagian bawah. Dalam waktu 4-5 hari, seluruh tanaman dapat dihabiskannya. Sedangkan ulat krop menyerang daun muda sehingga bisa merusak krop. Kedua hama ini dapat dibasmi dengan insektisida Diazinon atau Bayrusil. Hama-hama lain yang dapat menyerang tanaman kubis antara lain siput, gangsir, jangkrik, dan anjing tanah.Pengendalian OPT pestisida (insektisida) menggunakan Curracron (produk Syngenta) lebih efektif dari pada lainnya.
Hama yang perlu diperhatikan adalah ulat daun (Plutela maculipennis) dan ulat krop (Crocidolomia sp). Ulat daun merusak daun-daun bagian bawah. Dalam waktu 4-5 hari, seluruh tanaman dapat dihabiskannya. Sedangkan ulat krop menyerang daun muda sehingga bisa merusak krop. Kedua hama ini dapat dibasmi dengan insektisida Diazinon atau Bayrusil. Hama-hama lain yang dapat menyerang tanaman kubis antara lain siput, gangsir, jangkrik, dan anjing tanah.Pengendalian OPT pestisida (insektisida) menggunakan Curracron (produk Syngenta) lebih efektif dari pada lainnya.
PENYAKIT
Penyakit yang biasa menyerang tanaman kubis antara lain sebagai berikut. NODA COKELAT Ciri-ciri serangan penyakit ini ialah terdapat bintik-bintik kering berwarna cokelat yang dapat meluas. Penyebabnya adalah jamur Altenaria brassicae. Untuk mencegah timbulnya penyakit ini, biji yang akan disemai sebaiknya direndam terlebih dahulu ke dalam larutan sublimat 101o selama 15 menit. Atau, tanaman yang telah tumbuh disemprot dengan zineb. BUSUK HITAM Ciri-ciri serangan penyakit ini mula-mula tepi daun basah kemudian mengering. Urat-urat daun dan batang menjadi hitam. Pertumbuhannya kerdil. Tidak jarang tanaman yang terserang akan membusuk. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Xanthomonas campestris. Penyakit ini dapat dicegah dengan menghindari pemakaian lahan bekas penanaman kubis yang terserang. Tindakan lain adalah desinfeksi biji dengan merendam biji kubis ke dalam larutan merkuri klorida selama 30 menit, kemudian dicuci dan dikeringkan lagi. Tanaman yang sudah terserang segera dicabut karena pemberantasannya sukar. BUSUK AKAR Penyakit ini dapat menyerang tanaman kubis di persemaian maupun di areal pertanaman dewasa. Ciri-ciri serangannya ialah biji di pesemaian tidak bisa tumbuh. Bibit yang tumbuh menjadi layu dan akhirnya membusuk. Pada tanaman dewasa tulang-tulang daun berwarna cokelat muda, kemudian menjadi hitam memanjang. Biasanya bagian dasar daun berwarna hitam, lalu berubah menjadi kuning (layu). Penyebab penyakit ini adalah cendawan yang dalam bentuk tidak sempurna disebut Rhizoctonia solani Khun. Untuk mencegah timbulnya penyakit ini, sebaiknya bijibiji yang akan disemai didesinfeksi terlebih dahulu. Tanaman yang sudah terserang segera dicabut karena sulit diberantas.
Panen dan Pasca Panen
Umur panen tanaman kubis tergantung pada varietasnya, ada yang berumur genjah dan ada yang berumur dalam. Hal ini dapat dilihat dari ukuran cropp yang terbentuk dan selera pasar.
Langganan:
Postingan (Atom)