Rabu, 30 Juni 2010

TOP WORKING





Teknologi perbanyakan yang dilakukan pada tanaman/pohon dewasa yang sudah memiliki perakaran yang cukup kuat, dapat dilakukan secara Grafting(penyambungan) maupun okulasi (penempelan).



Adapun manfaat Top Working adalah sebagai berikut:



1. Meremajakan tanaman.



2. Memanfaatkan tanaman yang sudah ada (tidak perlu di bongkar).



3. Mengganti dengan dengan varietas baru sesuai selera pasar dengan cepat.



4. Menghasilkan buah yang relatif seragam.



5. Mempersingkat umur produksi.



6. Dapat diterapkan pada semua jenis tanaman buah.

Aneka jenis buah yang telah berhasil pelaksanaannya antara lain: Durian, jeruk, mangga, dll.

Senin, 21 Juni 2010

Taman Kota


Dalam rangka memperindah lingkungan di kota Kuala kapuas, telah dibangun beberapa taman kota. Di dalam kota Kuala Kapuas terdapat beberapa taman kota yang paling banyak menyita perhatian adalah Taman kota di Jl Kartini, Taman PKK (Stadion Sepak Bola)di Jl. Tambun Bungai, Taman Tugu Bundaran Besar . Keindahan yang ditampilkan merupakan perpaduan antara ornamen fisik (bangunan dan topografi) diperindah lagi dengan penataan tanaman hias dengan memadukan jenisnya , warna warni daun dan bunga. Tujuan pembangunan taman adalah untuk meningkatkan nilai estetika, sarana rekreasi dan keindahan kota Kuala Kapuas. Aneka tanaman yang di tanam, terdiri dari tanaman yang berbentuk perdu, pohon maupun rimpang.
Manfaat pembangunan taman ini telah dirasakan oleh masyarakat yang tinggal di kota Kuala Kapuas. Terutama pada sore hingga malam hari di lokasi taman ini sering digunakan masyarakat untuk bersantai dan bercengkerama dengan handai tolan maupun keluarga. hal ini menunjukkan bahwa taman kota masih di perlukan sebagai paru-paru kota dan masyarakat menggunakannya untuk bersantai.
Sebagai pemerhati taman kota yang ada di bangun didalam kota Kuala kapuas. Ada beberapa hal yang berkaitan dengan pola tanam bunga, antara lain:
1. Tanah sebagai media yang berasal dari tanah timbunan yang asal usulnya tidak jelas tingkat kesuburannya.
Sehingga menunjukkan tanaman yang di tanam di atasnya sering mati. Hal ini berpengaruh langsung pada kelangsungan tumbuh berkembangnya tanaman bunga.Solusi yang baik adalah sejak awal tanah timbunan harus berasal dari tanah yang memiliki pH netral 6-7, dan lapisan diatasnya (topsoil) terdiri dari pupuk kandang, pasir, tanah subur dan kapur.
2. Kesesuaian jenis tanaman bunga yang di tanam.
Ada beberapa jenis yang tahan terhadap tingkat pencahayaan matahari( type: C2,C3, CAM). Karakteristik taman kota yang tidak menggunakan naungan memerlukan type tanaman CAM (terutama di marka Jalan). Tanaman yang tahan panas dan sedikit penyiraman adalah yang sesuai untuk di tanam.Misalnya jenis kaktus, nanas-nanasan,dll.

Jumat, 18 Juni 2010

Olah tanah manual



Upaya yang dilakukan petani dalam budidaya tanaman sayuran selalu di mulai dengan pelaksanaan olah tanah. ada beberapa pola yang dilakukan antara lain manual dan mekanis. Pengolahan tanah dengan pencangkulan adalah dilakukan secara manual dan membutuhkan tenaga kerja yanga banyak dan memakan waktu yang lama. Kedua pola olah tanah ini masing masing memiliki kelebihan dan kelemahan. Misalnya apabila olah tanah mengunakan hand traktor(mekanis) dapat menghemat biaya, waktu dan lapisan olah tanah yang lebih dalam (sesuai kebutuhan). Dibandingka dengan cara lain, misalnya dengan cangkul, apabila lahan garapan tidak terlalu luas pekerjaan ini dapat di kerjakan sendiri oleh pemilik lahan, di tinjau dari aspek ekonomi lebih hemat.
Pada saat ini, mencangkul adalah pekerjaan yang tidak terlalu membutuhkan skill namun padat tenaga atau otot. Pada daerah sentra pertanian yang mengembangkan hortikultura, mencangkul banyak menyerap tenaga kerja, namun upah yang diterima sangat sedikit, untuk luas tanah 17x17 m diupah sebesar Rp.250.000,-. Apakah hal ini sudah sesuai dengan jerih payah pekerja bila di kaitkan dengan harga jual komoditas sayuran (hortikultura) yang dibudidayakan nanti?

Senin, 14 Juni 2010

SURJAN


Pada budidaya hortikultura (komoditas sayuran) yang dilaksanakan di daerah pasang surut diperlukan sistem perbaikan lahan dengan pembuatan surjan.Hal ini diperlukan agar tanaman yang dibudidayakan berada di atas permukaan air tanah sehingga aerasi dan oksigen dalam tanah tersedia bagi tanaman. Tanaman hortikultura, terutama sayuran sangat rentan terhadap genangan air, berbagai macam penyakit bisa timbul(misalnya busuk akar,dll. Penerapan sistem surjan ini sudah di terapkan oleh petani yang tinggal di kabupaten Kapuas Provinsi Kalimantan Tengah. sayuran yang mudah di budidayakan antara lain: sawi, seledri, kobis, kacang panjang, pare, timun, sweet corn/jagung manis.
Dengan cara budidaya sayuran seperti ini petani mempunyai nilai tambah pendapatan dan kecukupan vitamin/gizinya. Penggalakan penyuluhan tentang pentingnya surjan dalam budidaya sayuran ini diharapkan dapat meningkatkan luas tanam sayuran dalam rangka mendukung program pemerintah.

Minggu, 13 Juni 2010

Budidaya Kobis Dataran Rendah



KOBIS=CABBAGE(inggris)
Bhs. latin (Brassicaceae oleraceae)

Deskripsi
Tanaman kubis merupakan sayuran daun yang banyak di gunakan dalam kuliner di nusantara, misalnya soto kudus, soto kemiri( khas Pati), soto banjar(khas Kalimantan Selatan), lalapan , so may,gado-gado, dll. . Secara silsilah ilmiah kubis termasuk spesies Brassica oleracea . Kubis kepala atau kubis telur merupakan salah satu jenis dari spesies ini yang banyak digemari baik di Indonesia maupun di luar negeri. Disebut kubis telur karena daun-daun bagian atas tumbuh merapat dan membulat seperti telur.

Syarat Tumbuh
Tanaman kubis menghendaki keadaan yang dingin dan lembap. Di daerah tropis seperti Indonesia, kubis dapat diusahakan pada daerah dengan ketinggian antara 2 -2.000 m dpl. Sedangkan tanah yang baik untuk pertumbuhannya adalah lempung berpasir, subur, serta mengandung banyak humus dengan drainase dan aerasi yang baik.
Untuk lahan gambut tau pasang surut , persiapan lahan mutlak harus dipenuhi yaitu dengan membuat surjan. Hal ini untuk menjaga lahan dari luapan air pasang atau sisa air hujan.
Pedoman Budidaya
PENGOLAHAN LAHAN
Pengolahan tanah dapat dilakukan dengan bajak atau cangkul. Tanah yang sudah dicangkul atau dibajak sebaiknya dibiarkan sekitar seminggu agar mendapat sinar matahari yang cukup. Untuk lahan yang memiliki keasaman /pH tanah 4-5 perlu penambahan Kapur pertanian/dolomit sebesar 4 ton/ha. Sesudah itu, tanah dicangkul untuk kedua kalinya dan diratakan, lalu dibuatkan bedengan. Banyak ukuran yang digunakan dalam pembuatan bedengan, tetapi yang penting adalah harus sesuai dengan ukuran lahan.
PERSEMAIAN
Teknik pesemaiannya benih diatur dalam barisan dengan jarak 10 cm , baik yang terbuat dari kotak kayu maupun disiapkan di bedengan. Agar selalu terjaga dari kelembaban dan gangguan OPT, pesemaian dilengkapi dengan naungan tertutup/plastik , paranet dan pagar plastik .
PENANAMAN
Bibit kobis yang berumur sekitar 6 minggu di persemaian, sudah dapat ditanam. Pilihlah bibit yang sehat dan kuat daun maupun perakarannya, lalu tanamlah dengan jarak tanam (50 x 50) cm dengan jarak antar barisan 60 cm.

Pemeliharaan
PEMELIHARAAN
Kualitas air siraman yang berasal dari sumur atau ungai harus mendekati netral pH 5,5-7 , apabila perlu di tambahkan kapur pada sumber mata air tersebut. Apabila tanaman yang ditanam ada yang mati atau tampak pertumbuhannya kurang bagus, segeralah tanaman itu disulam dengan yang baru dari cadangan. Penyulaman dilakukan paling lambat seminggu sesudah tanam agar diperoleh pertumbuhan tanaman yang serempak.
PEMUPUKAN
Pemupukan pada tanaman kubis dilakukan sebanyak 3 kali, yaitu sebelum tanam sebagai pupuk dasar, pada umur 2 minggu setelah tanam, dan 8 minggu setelah tanam. Banyaknya pupuk yang diberikan adalah 225 kg urea, 500 kg SP 36, dan 170 kg NPK setiap ha.

Hama dan Penyakit
HAMA
Hama yang perlu diperhatikan adalah ulat daun (Plutela maculipennis) dan ulat krop (Crocidolomia sp). Ulat daun merusak daun-daun bagian bawah. Dalam waktu 4-5 hari, seluruh tanaman dapat dihabiskannya. Sedangkan ulat krop menyerang daun muda sehingga bisa merusak krop. Kedua hama ini dapat dibasmi dengan insektisida Diazinon atau Bayrusil. Hama-hama lain yang dapat menyerang tanaman kubis antara lain siput, gangsir, jangkrik, dan anjing tanah.Pengendalian OPT pestisida (insektisida) menggunakan Curracron (produk Syngenta) lebih efektif dari pada lainnya.
PENYAKIT
Penyakit yang biasa menyerang tanaman kubis antara lain sebagai berikut. NODA COKELAT Ciri-ciri serangan penyakit ini ialah terdapat bintik-bintik kering berwarna cokelat yang dapat meluas. Penyebabnya adalah jamur Altenaria brassicae. Untuk mencegah timbulnya penyakit ini, biji yang akan disemai sebaiknya direndam terlebih dahulu ke dalam larutan sublimat 101o selama 15 menit. Atau, tanaman yang telah tumbuh disemprot dengan zineb. BUSUK HITAM Ciri-ciri serangan penyakit ini mula-mula tepi daun basah kemudian mengering. Urat-urat daun dan batang menjadi hitam. Pertumbuhannya kerdil. Tidak jarang tanaman yang terserang akan membusuk. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Xanthomonas campestris. Penyakit ini dapat dicegah dengan menghindari pemakaian lahan bekas penanaman kubis yang terserang. Tindakan lain adalah desinfeksi biji dengan merendam biji kubis ke dalam larutan merkuri klorida selama 30 menit, kemudian dicuci dan dikeringkan lagi. Tanaman yang sudah terserang segera dicabut karena pemberantasannya sukar. BUSUK AKAR Penyakit ini dapat menyerang tanaman kubis di persemaian maupun di areal pertanaman dewasa. Ciri-ciri serangannya ialah biji di pesemaian tidak bisa tumbuh. Bibit yang tumbuh menjadi layu dan akhirnya membusuk. Pada tanaman dewasa tulang-tulang daun berwarna cokelat muda, kemudian menjadi hitam memanjang. Biasanya bagian dasar daun berwarna hitam, lalu berubah menjadi kuning (layu). Penyebab penyakit ini adalah cendawan yang dalam bentuk tidak sempurna disebut Rhizoctonia solani Khun. Untuk mencegah timbulnya penyakit ini, sebaiknya bijibiji yang akan disemai didesinfeksi terlebih dahulu. Tanaman yang sudah terserang segera dicabut karena sulit diberantas.

Panen dan Pasca Panen
Umur panen tanaman kubis tergantung pada varietasnya, ada yang berumur genjah dan ada yang berumur dalam. Hal ini dapat dilihat dari ukuran cropp yang terbentuk dan selera pasar.