KOBIS=CABBAGE(inggris)
Bhs. latin (
Brassicaceae oleraceae)
Deskripsi
Tanaman kubis merupakan sayuran daun yang banyak di gunakan dalam kuliner di nusantara, misalnya soto kudus, soto kemiri( khas Pati), soto banjar(khas Kalimantan Selatan), lalapan , so may,gado-gado, dll. . Secara silsilah ilmiah kubis termasuk spesies Brassica oleracea . Kubis kepala atau kubis telur merupakan salah satu jenis dari spesies ini yang banyak digemari baik di Indonesia maupun di luar negeri. Disebut kubis telur karena daun-daun bagian atas tumbuh merapat dan membulat seperti telur.
Syarat Tumbuh
Tanaman kubis menghendaki keadaan yang dingin dan lembap. Di daerah tropis seperti Indonesia, kubis dapat diusahakan pada daerah dengan ketinggian antara 2 -2.000 m dpl. Sedangkan tanah yang baik untuk pertumbuhannya adalah lempung berpasir, subur, serta mengandung banyak humus dengan drainase dan aerasi yang baik.
Untuk lahan gambut tau pasang surut , persiapan lahan mutlak harus dipenuhi yaitu dengan membuat surjan. Hal ini untuk menjaga lahan dari luapan air pasang atau sisa air hujan.
Pedoman Budidaya
PENGOLAHAN LAHAN
Pengolahan tanah dapat dilakukan dengan bajak atau cangkul. Tanah yang sudah dicangkul atau dibajak sebaiknya dibiarkan sekitar seminggu agar mendapat sinar matahari yang cukup. Untuk lahan yang memiliki keasaman /pH tanah 4-5 perlu penambahan Kapur pertanian/dolomit sebesar 4 ton/ha. Sesudah itu, tanah dicangkul untuk kedua kalinya dan diratakan, lalu dibuatkan bedengan. Banyak ukuran yang digunakan dalam pembuatan bedengan, tetapi yang penting adalah harus sesuai dengan ukuran lahan.
PERSEMAIAN
Teknik pesemaiannya benih diatur dalam barisan dengan jarak 10 cm , baik yang terbuat dari kotak kayu maupun disiapkan di bedengan. Agar selalu terjaga dari kelembaban dan gangguan OPT, pesemaian dilengkapi dengan naungan tertutup/plastik , paranet dan pagar plastik .
PENANAMAN
Bibit kobis yang berumur sekitar 6 minggu di persemaian, sudah dapat ditanam. Pilihlah bibit yang sehat dan kuat daun maupun perakarannya, lalu tanamlah dengan jarak tanam (50 x 50) cm dengan jarak antar barisan 60 cm.
Pemeliharaan
PEMELIHARAAN
Kualitas air siraman yang berasal dari sumur atau ungai harus mendekati netral pH 5,5-7 , apabila perlu di tambahkan kapur pada sumber mata air tersebut. Apabila tanaman yang ditanam ada yang mati atau tampak pertumbuhannya kurang bagus, segeralah tanaman itu disulam dengan yang baru dari cadangan. Penyulaman dilakukan paling lambat seminggu sesudah tanam agar diperoleh pertumbuhan tanaman yang serempak.
PEMUPUKAN
Pemupukan pada tanaman kubis dilakukan sebanyak 3 kali, yaitu sebelum tanam sebagai pupuk dasar, pada umur 2 minggu setelah tanam, dan 8 minggu setelah tanam. Banyaknya pupuk yang diberikan adalah 225 kg urea, 500 kg SP 36, dan 170 kg NPK setiap ha.
Hama dan Penyakit
HAMA
Hama yang perlu diperhatikan adalah ulat daun (Plutela maculipennis) dan ulat krop (Crocidolomia sp). Ulat daun merusak daun-daun bagian bawah. Dalam waktu 4-5 hari, seluruh tanaman dapat dihabiskannya. Sedangkan ulat krop menyerang daun muda sehingga bisa merusak krop. Kedua hama ini dapat dibasmi dengan insektisida Diazinon atau Bayrusil. Hama-hama lain yang dapat menyerang tanaman kubis antara lain siput, gangsir, jangkrik, dan anjing tanah.Pengendalian OPT pestisida (insektisida) menggunakan Curracron (produk Syngenta) lebih efektif dari pada lainnya.
PENYAKIT
Penyakit yang biasa menyerang tanaman kubis antara lain sebagai berikut. NODA COKELAT Ciri-ciri serangan penyakit ini ialah terdapat bintik-bintik kering berwarna cokelat yang dapat meluas. Penyebabnya adalah jamur Altenaria brassicae. Untuk mencegah timbulnya penyakit ini, biji yang akan disemai sebaiknya direndam terlebih dahulu ke dalam larutan sublimat 101o selama 15 menit. Atau, tanaman yang telah tumbuh disemprot dengan zineb. BUSUK HITAM Ciri-ciri serangan penyakit ini mula-mula tepi daun basah kemudian mengering. Urat-urat daun dan batang menjadi hitam. Pertumbuhannya kerdil. Tidak jarang tanaman yang terserang akan membusuk. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Xanthomonas campestris. Penyakit ini dapat dicegah dengan menghindari pemakaian lahan bekas penanaman kubis yang terserang. Tindakan lain adalah desinfeksi biji dengan merendam biji kubis ke dalam larutan merkuri klorida selama 30 menit, kemudian dicuci dan dikeringkan lagi. Tanaman yang sudah terserang segera dicabut karena pemberantasannya sukar. BUSUK AKAR Penyakit ini dapat menyerang tanaman kubis di persemaian maupun di areal pertanaman dewasa. Ciri-ciri serangannya ialah biji di pesemaian tidak bisa tumbuh. Bibit yang tumbuh menjadi layu dan akhirnya membusuk. Pada tanaman dewasa tulang-tulang daun berwarna cokelat muda, kemudian menjadi hitam memanjang. Biasanya bagian dasar daun berwarna hitam, lalu berubah menjadi kuning (layu). Penyebab penyakit ini adalah cendawan yang dalam bentuk tidak sempurna disebut Rhizoctonia solani Khun. Untuk mencegah timbulnya penyakit ini, sebaiknya bijibiji yang akan disemai didesinfeksi terlebih dahulu. Tanaman yang sudah terserang segera dicabut karena sulit diberantas.
Panen dan Pasca Panen
Umur panen tanaman kubis tergantung pada varietasnya, ada yang berumur genjah dan ada yang berumur dalam. Hal ini dapat dilihat dari ukuran cropp yang terbentuk dan selera pasar.