Rabu, 28 Agustus 2013

Pepaya Kuning

Pepaya Kuning Tanaman papaya diduga berasal dari daratan Amerika (Negara Meksiko), seiring dengan perkembangan jaman, terutama perpindahan penduduk dan perdagangan hingga bibit tanaman ini tumbuh di Nusantara. Adapun nenek moyang papaya kuning adalah Carica peltata Hook & Arn. Tanaman perdu ini mampu tumbuh hingga 3 meter, di Kabupaten Kapuas Propinsi Kalimantan Tengah kebanyakan di tanam di pekarangan dan sedikit yang di budidayakan secara intensif(kebun). Tanaman papaya memiliki buah yang bergetah (papain )pada saat muda dan mulai berkurang pada saat matang / tua. Tanaman papaya akan tumbuh baik pada dataran rendah hingga dataran tinggi( 1.000 dpl), curah hujan yang tinggi akan di sukai pertumbuhan pohon papaya (1,000 -2.000 mm per tahun).Perakaran pohon papaya akan berkembang dengan baik padfa daerah yang memiliki kedalaman air tanah 50- 150 m. lahan yang terbuka terkena kontak langsung dengan sinar matahari dan pH tanah 6-7 akan merangsang proses fotosintesis dan mempenagruhi pertumbuhan dan produksi tanaman ini. Produksi buah papaya bisa menghasilkan sepanjang tahun, sehingga perbanyakan yang berasal dari biji (generative) sangat mudah di peroleh dan mudah di semaikan. Pesemaian biji yang berumur 3 bulan sudah dapat di lahan pertanaman, dengan menanam sebanyak 2-3 batang perlubang, dan pada perkembangan bibit ini, di seleksi dan akhirnya nanti disisakan 1 (satu) batang. Dalam perkembangan pertanaman pohon papaya ini , terkadang terserang beberapa organisme pengganggu tanaman (OPT) dan penyakit. Hama tungau merah (Tetranychus kansawai dan kutu kuning (Myzus persicae) merupakan hama dominan yang sering dijumpai di lapangan. SYARAT TUMBUH TANAMAN PEPAYA Tanaman pepaya tumbuh optimal pada daerah berketinggian tempat antara 200-500 mdpl. Tanaman pepaya membutuhkan sinar matahari penuh tanpa naungan, suhu udara berkisar 22-26°C, pH tanah 6-7. Tanaman pepaya termasuk tanaman yang sensitif terhadap kekurangan dan kelebihan air. Jika terjadi kekurangan air, pertumbuhannya terhambat dan buah berbentuk tidak sempurna. Sedangkan jika kelebihan air (terutama ada genangan air) akar tanaman tidak dapat bernafas dengan baik, sehingga mudah terserang penyakit penyebab layu. PELAKSANAAN BUDIDAYA PEPAYA Persiapan Lahan Budidaya Pepaya Persiapan lahan budidaya pepaya meliputi pembuatan lubang tanam (pembolongan mulsa) tepat di tengah bedengan dengan jarak tanam ideal 2,75m zigzag. Sistem tanam zigzag bertujuan menjaga kelembaban antar bedengan, terutama saat musim hujan. Lubangi mulsa dengan panjang 40cm, lebar 40cm. Bisa juga berbentuk bulat berdiameter 50 cm, kemudian dilakukan pembuatan lubang tanam dengan panjang 25cm, lebar 25cm, dan kedalaman 25cm. Pemberian pupuk kandang fermentasi dilakukan 2 minggu sebelum tanam sebanyak 0,5kg/lubang tanam, pupuk NPK 15-15-15 sebanyak 200 g/lubang tanam. Persiapan Pembibitan dan Penanaman Budidaya Pepaya Persiapan pembibitan budidaya pepaya membutuhkan rumah atau sungkup pembibitan untuk melindungi bibit muda. Kemudian menyediakan media semai dengan komposisi 20 liter tanah, 10 liter pupuk kandang, dan 150 g NPK halus. Media campuran dimasukkan ke dalam polibag semai berukuran 8cmx10cm. Benih disemaikan ke dalam media sebanyak 1 butir/media. Untuk mempercepat perkecambahan benih permukaan media ditutup dengan kain goni (bisa juga menggunakan mulsa PHP), dijaga dalam keadaan lembab. Pembukaan penutup permukaan media semai dilakukan apabila benih sudah berkecambah, baru kemudian benih disungkup menggunakan plastik transparan. Pembukaan sungkup dimulai jam 07.00-09.00, dibuka lagi jam 15.00-17.00. Umur 14 hari menjelang tanam sungkup harus dibuka secara penuh untuk penguatan tanaman. Penyiraman jangan terlalu basah, dilakukan setiap pagi. Penyemprotan kimiawi menggunakan fungisida berbahan aktif simoksanil dan insektisida berbahan aktif imidakloprid dilakukan umur 30 hss (hari setelah semai). Dosis/konsentrasi ½ dosis/konsentrasi terendah. Bibit berdaun sejati 4 helai siap pindah tanam ke lahan. PEMELIHARAAN TANAMAN BUDIDAYA PEPAYA Penyulaman Budidaya Pepaya Penyulaman budidaya pepaya dilakukan sampai umur tanaman 1,5 bulan. Tanaman yang sudah terlalu tua apabila masih terus disulam akan berpengaruh terhadap pengendalian hama penyakit. Perempelan Budidaya Pepaya Perempelan tunas samping dilakukan pada tunas yang keluar di ketiak daun. Bertujuan memacu pertumbuhan vegetatif tanaman, agar tanaman pepaya tumbuh kekar, disamping itu juga menjaga kelembaban saat tanaman pepaya sudah dewasa. Dilakukan sampai munculnya bunga pertama. Sanitasi Lahan dan Pengairan Budidaya Pepaya Sanitasi lahan budidaya pepaya meliputi : pengendalian gulma/rumput, pengendalian air saat musim hujan sehingga tidak muncul genangan. Pengairan diberikan secara terukur, dengan penggenangan atau pengeleban 2 minggu sekali jika tidak turun hujan. Penggenangan jangan terlalu tinggi, batas penggenangan hanya 1/3 tinggi bedengan. Pemupukan Susulan Budidaya Pepaya Pupuk akar diberikan sebulan sekali dengan cara pengocoran, yaitu pada umur 1-4 bulan dosisnya 4kg NPK 15-15-15 dilarutkan dalam 200lt air, tiap tanaman pepaya diberikan 1lt. Sedangkan umur di atas 4 bulan dosisnya 5kg NPK 15-15-15, 1kg ZK dilarutkan dalam 200lt air, tiap tanaman pepaya diberikan 1lt. Pupuk daun kandungan Nitrogen tinggi diberikan umur 1 bulan, 2 bulan dan 3 bulan, sedangkan kandungan Phospat dan kalium tinggi diberikan umur di atas 6 bulan. PENGENDALIAN HAMA PENYAKIT PADA TANAMAN PEPAYA HAMA TANAMAN PEPAYA Kutu Daun Kutu daun mengisap cairan tanaman pepaya terutama pada daun muda, kotoran kutu berasa manis sehingga menggundang semut. Daun pepaya terserang mengalami klorosis (kuning), menggulung dan mengeriting, akhirnya tanaman pepaya kerdil. Pengendalian kimiawi menggunakan insektisida berbahan aktif abamektin, tiametoksam, imidakloprid, asetamiprid, klorfenapir, sipermetrin, atau lamdasihalotrin. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan. Kutu Putih Kutu putih berbentuk bulat dan berwarna kehijauan, seluruh tubuhnya diselumuti lapisan lilin berwarna putih. Hama menyerang tanaman pepaya dengan cara menghisap cairan daun dan menyelubungi buah pepaya. Serangan pada bunga menyebabkan kerontokan. Kotorannya sangat manis sehingga mengundang semut. Pengendalian kimiawi menggunakan insektisida berbahan aktif abamektin, tiametoksam, imidakloprid, asetamiprid, klorfenapir, sipermetrin, atau lamdasihalotrin. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan. Kutu Kebul Hama ini berwarna putih, bersayap, tubuhnya diselimuti serbuk putih seperti lilin. Kutu kebul menghisap cairan sel daun sehingga sel-sel dan jaringan daun pepaya rusak. Pengendalian kimiawi menggunakan insektisida berbahan aktif abamektin, tiametoksam, imidakloprid, asetamiprid, klorfenapir, sipermetrin, atau lamdasihalotrin. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan. Tungau Tungau bersembunyi di balik daun pepaya dan menghisap cairan daun. Daun pepaya terserang awalnya muncul bintik-bintik berwarna putih, serangan berat seluruh permukaan daun akan tampak berselaput putih, serta pada permukaan bawah daun terdapat benang-benang halus berwarna merah atau kuning. Pengendalian kimiawi menggunakan insektisida akarisida berbahan aktif propargit, dikofol, tetradifon, piridaben, klofentezin, amitraz, abamektin, atau fenpropatrin. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan. PENYAKIT TANAMAN PEPAYA Layu Bakteri Serangannya disebabkan oleh bakteri, daun pepaya terserang terkulai lemas lalu gugur, pucuk tanaman pepaya membusuk dan terus menjalar ke bawah sampai akhirnya seluruh tanaman pepaya membusuk. Pengendaliannya dengan membongkar tanaman pepaya sakit sampai ke akar-akarnya, serta penyemprotan kimiawi menggunakan bakterisida dari golongan antibiotik dengan bahan aktif kasugamisin, streptomisin sulfat, asam oksolinik, validamisin, atau oksitetrasiklin. Dosis/konsentrasi sesuai pada kemasan. Sebagai pencegahan, dilakukan pengocoran menggunakan pestisida organik pada tanah setiap 1 bulan sekali, contoh super glio, wonderfat. Dosis/konsentrasi sesuai anjuran pada kemasan. Busuk Phytopthora Penyakit ini menyerang semua bagian tanaman pepaya. Pangkal batang terserang membusuk kemudian terkulai, serangan serius menyebabkan tanaman pepaya layu. Daun pepaya terserang seperti tersiram air panas, layu, menguning dan menggantung di sekitar batang sebelum akhirnya rontok. Akar lateral membusuk, membentuk massa spora berwarna coklat tua, lunak serta berbau tidak enak. Pada buah serangan dimulai dari tangkai buah pepaya, buah diselimuti miselium cendawan berwarna putih, akhirnya buah pepaya mengeriput berwarna hitam. Pengendaliannya dengan sanitasi kebun, membongkar tanaman pepaya terserang sampai ke akar-akarnya, serta memusnahkan buah pepaya terserang. Pengendalian kimiawi menggunakan fungisida sistemik, contoh bahan aktif yang bisa digunakan adalah metalaksil, propamokarb hidrokloroda, simoksanil atau dimetomorf dan fungisida kontak, contoh bahan aktif yang bisa digunakan adalah tembaga, mankozeb, propineb, ziram, atau tiram. Dosis/konsentrasi sesuai anjuran pada kemasan. Antraknosa Serangan antraknosa pada buah pepaya muda berbentuk luka kecil ditandai adanya getah yang keluar dan mengental, pada buah pepaya menjelang masak ditandai bulatan-bulatan kecil berwarna gelap, saat buah pepaya mulai masak bulatan semakin membesar berlekuk berwarna cokelat tua, disini cendawan akan membentuk massa spora. Pengendaliannya dengan sanitasi kebun, serta memusnahkan buah pepaya terserang. Pengendalian kimiawi menggunakan fungisida sistemik, contoh bahan aktif yang bisa digunakan adalah benomil, metil tiofanat, karbendazim, difenokonazol, atau tebukonazol, dan fungisida kontak berbahan aktif klorotalonil, azoksistrobin, atau mankozeb. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan. Virus Gejala serangan virus umumnya ditandai dengan pertumbuhan tanaman pepaya mengerdil, daun mengeriting, terdapat bercak kuning kebasah-basahan dengan sisi daun bergaris-garis tidak teratur (mosaik). Penyakit virus sampai saat ini belum ditemukan penangkalnya. Penyakit virus ditularkan dari satu tanaman ke tanaman lain melalui vektor atau penular. Beberapa hama yang sangat berpotensi menjadi penular virus diantaranya adalah thrips, kutu daun, kutu kebul, dan tungau. Manusia dapat juga berperan sebagai penular virus, baik melalui alat-alat pertanian maupun tangan terutama pada saat pemangkasan. Beberapa upaya penanganan virus antara lain : membersihkan gulma (gulma berpotensi menjadi inang virus), mengendalikan hama/serangga penular virus, memusnahkan tanaman pepaya terserang virus, kebersihan alat dan memberi pemahaman kepada tenaga kerja agar tidak ceroboh saat melakukan penanganan terhadap tanaman pepaya. Strategi Pengendalian Hama dan Penyakit Pada Tanaman Pepaya Penyemprotan pestisida harus dilakukan berseling atau penggantian bahan aktif yang tertera di atas setiap melakukan penyemprotan, jangan menggunakan bahan aktif yang sama secara berturut-turut. Tanaman pepaya merupakan tanaman tahan terhadap serangan hama penyakit, sehingga penyemprotan dapat dilakukan 1 minggu sekali atau sesuai kebutuhan. Jadi penggunaan pestisida dapat dihemat. PANEN Buah pepaya dapat dipanen saat tanaman berumur 7 bulan. Buah dipanen adalah buah 20% masak. Untuk menjaga kondisi tanaman pepaya agar tetap sehat, saat pemanenan gunakan pisau atau sejenisnya supaya bekas potongan tidak mudah terserang penyakit terutama musim hujan.

Kawasan Rumah Pangan Lestari Kab Kapuas

Pelaksanaan kegiatan RPL di Kabupaten kapuas melibatkan berbagi unsur lapisan masyarakat, baik di perkotaan maupun pedesaan. Antusiasme masyarakat dalam memanfaatkan lahan pekarangan dengan menanam tanaman pertanian yang memiliki nilai ekonomis. Diharapkan dengan berkembangnya kegiatan ini, dapat membantu kecukupan vitamin dan gizi keluarga dan mengurangi pengeluaran rumah tangga. Kementerian Pertanian menginisiasi optimalisasi pemanfaatan pekarangan melalui konsep Rumah Pangan Lestari (RPL). RPL adalah rumah penduduk yang mengusahakan pekarangan secara intensif untuk dimanfaatkan dengan berbagai sumberdaya lokal secara bijaksana yang menjamin kesinambungan penyediaan bahan pangan rumah tangga yang berkualitas dan beragam. Apabila RPL dikembangkan dalam skala luas, berbasis dusun (kampung), desa, atau wilayah lain yang memungkinkan, penerapan prinsip Rumah Pangan Lestari (RPL) disebut Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Selain itu, KRPL juga mencakup upaya intensifikasi pemanfaatan pagar hidup, jalan desa, dan fasilitas umum lainnya (sekolah, rumah ibadah, dan lainnya), lahan terbuka hijau, serta mengembangkan pengolahan dan pemasaran hasil. Ketersediaan pangan dalam jumlah yang cukup sepanjang waktu merupakan keniscayaan yang tidak terbantahkan. Hal ini menjadi prioritas pembangunan pertanian nasional dari waktu ke waktu. Ke depan, setiap rumah tangga diharapkan mengoptimalisasi sumberdaya yang dimiliki, termasuk pekarangan, dalam menyediakan pangan bagi keluarga. Prinsip dasar KRPL adalah: (i) pemanfaatan pekarangan yang ramah lingkungan dan dirancang untuk ketahanan dan kemandirian pangan, (ii) diversifikasi pangan berbasis sumber daya lokal, (iii) konservasi sumberdaya genetik pangan (tanaman, ternak, ikan), dan (iv) menjaga kelestariannya melalui kebun bibit desa menuju (v) peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.

Rabu, 14 Agustus 2013

Pepaya Wulung atau Kates Wulung

Buah daerah tropis yang satu ini sungguh memiliki beberapa kelebihan dari tanaman sejenisnya. Postur batang yang besar dan kokoh ditopang perakaran yang kuat dan dalam. Tangkai daun yang besar dan daun yang melebar kompak, yang khas dari kates wulung adalah pada tangkai batang yang dekat dengan daun memiliki warna keunguan. Sedangkan buah pepaya yang di hasilkan memiliki ukuran yang cukup besar , kulit hijau bila muda dan kekuningan bila sudah masak. Didalam kulit terdapat buah pepaya berwarna kemerahan dan tekstur yang kuesat dan manis. Sebagai Obat jerawat. Bagi kamu yang merasa tidak pede mempunyai wajah berjerawat. Terutama bagi wanita yang selalu memperhatikan kecantikan. Daun pepaya dapat mengobatinya yaitu dengan membuatnya menjadi masker. Cara membuat maskernya : ambil 2-3 lembar daun pepaya yang sudah tua.Kemudian jemur dan tumbuk sampai halus. Tambahkan satu setenagh sendok air, baru deh dapat di manfaatkan untuk muka penuh jerawatmu. Manfaat Memperlancar pencernaan Daun dari tumbuhan pepaya memiliki kandungan kimia senyawa karpain. Zat itu dapat membunuh mikroorganisme yang sering mengganggu fungsi pencernaan. Menambah nafsu makan Manfaat ini terutama untuk anak-anak yang sulit untuk makan. Ambil daun pepaya yang segar dan memiliki ukuran sebesar telapak tangan. Kalau sudah ketemu tambahkan sedikit garam dan air hangat setengah cangkir. Campur semua lalu diblender. Kemudian saring airnya, nah air itulah yang dapat dimanfaatkan untuk menambah nafsu makan. Sehingga daun pepaya merupakan salah satu bahan makanan penambah nafsu makan. Demam berdarah Siapa sangka kalau pepaya juga dapat untuk menyembuhkan demam berdarah. Coba ambil 5 lembar daun. Tambahkan setengah liter air lalu direbus. Ambil air tersebut jika sudah tertinggal tiperempatnya saja. Bintang sendiri belum pernah membuktikannya, jadi jika keadaan tidak membaik segera segera ke dokter (bahkan kalaupun memabaik segera bawa ke dokter). Anggap saja ini untuk pertolongan pertama. Nyeri haid Wanita jawa zaman dulu sering memanfaatkan daun pepaya untuk mengobati nyeri haid. Cukup Ambil 1 lembar daun saja, Tambahkan asam jawa dan garam. Lalu campur dengan segelas air dan Rebus. Dinginkan sebelum meminum ramuan pepaya tersebut. Anti kanker Hal ini masih belum pasti, tapi dari beberapa penelitian bahwa manfaat daun pepaya juga dapat dikembangkan sebagai anti kanker. Sebenarnya bukan hanya daunnya saja melainkan batang pepaya juga dapat digunakan. Karena kedanya memiliki milky latex (getah putih seperti susu). Manfaat kesehatan dari buah-buahan dan sayuran tidak bisa disamakan dengan yang dijanjikan oleh pil gizi dan suplemen. Ahli gizi menganjurkan asupan murah hati buah untuk kesehatan optimal karena ini makanan yang sarat dengan semua manfaat. Buah-buahan adalah tambang emas dari vitamin, mineral dan serat dan ideal untuk mengkonsumsi setidaknya 4-5 porsi dalam sehari. Karena mereka berada dalam bentuk alami, account untuk bagian terbesar dari air dan kolesterol jahat 100% gratis, itu jauh lebih mudah bagi tubuh untuk memproses dan menyerap vitamin dan mineral dari buah segar. Buah-buahan kuning dan oranye dan sayuran mengandung berbagai jumlah antioksidan seperti vitamin C serta karotenoid dan bioflavonoid, dua kelas fitokimia yang para ilmuwan sedang mempelajari secara ekstensif untuk mempromosikan kesehatan potensi mereka. Selain itu, basis ilmiah baru yang muncul untuk mendukung peran protektif untuk kelompok buah-buahan dan sayuran dalam pencegahan pembentukan katarak, penyakit paru obstruktif kronik, diverticulosis, dan mungkin, hipertensi. “Pepaya” dianjurkan untuk menjadi salah satu pick tersebut dari kelompok buah-buahan kuning dan oranye, yang menjanjikan manfaat kesehatan berlimpah. Ini adalah seperti buah melon dengan kuning-oranye daging dengan puluhan biji hitam kecil tertutup dalam kulit yang berkisar dalam warna dari hijau menjadi oranye. Pepaya memiliki manfaat gizi yang tinggi. Hal ini kaya Anti-oksidan, vitamin B, asam folat, dan pantotenat, dan mineral, kalium dan magnesium, dan serat. Bersama-sama, “nutrisi mempromosikan kesehatan sistem kardiovaskular dan juga memberikan perlindungan terhadap kanker usus besar.” Selain itu, pepaya mengandung enzim pencernaan, papain, yang digunakan seperti bromelain, enzim serupa yang ditemukan pada nanas, untuk mengobati cedera olahraga, lain penyebab trauma, dan alergi. Vitamin C dan vitamin A, yang dibuat dalam tubuh dari beta-karoten dalam pepaya, keduanya dibutuhkan untuk fungsi yang tepat dari sistem kekebalan tubuh yang sehat. Pepaya itu mungkin menjadi pilihan buah yang sehat untuk mencegah penyakit seperti infeksi telinga berulang, pilek dan flu. Ini buah tropis yang sangat dicintai itu reputably disebut “Buah of the Angels” oleh Christopher Columbus. Pada abad ke-20, pepaya dibawa ke Amerika Serikat dan telah dibudidayakan di Hawaii, produsen utama AS sejak 1920-an. Hari ini, produsen komersial terbesar dari pepaya termasuk Amerika Serikat, Meksiko dan Puerto Rico. Gluten mengacu pada suatu kelompok protein yang sulit bagi manusia untuk dicerna. Satu kelompok dari protein yang disebut gliadin diduga melakukan sebagian besar kerusakan pada lapisan usus. Glutenins adalah kelompok lain dari protein yang ditemukan dalam gluten dan dianggap berhubungan dengan penyakit kulit autoimun dan asma. Protein gluten sangat tahan terhadap pencernaan usus, meskipun grinding, pengolahan memasak, dan pencernaan.